friendly

fun

fun

Kamis, 29 Januari 2015

Peluang dan tantangan indonesia ditahun 2015

Kali ini saya akan membahas tentang peluang dan tantangan untuk Indonesia ditahun 2015. Apa saja tantangan yang akan terjadi?

1. Dari segi ekonomi
2. Dari segi keuangan

          Dari segi ekonomi, saat ini sudah ramah terdengar ditelinga kita tentang MEA dan AFTA. Ya MEA dan AFTA ini diperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia terutama ditahun 2015.

ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat tantangan tersendiri untuk Indonesia. Dan menjadi tantangan yang serius bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi sumber daya, kinerja, manajemen, dan teknologi informasi.

MEA menggambarkan adanya perekonomian  yang mengglobal diantara negara-negara ASEAN dan dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi dikawasan regional ASEAN.

Sedangkan AFTA merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan. Tujuan utamanya untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan bisnis ASEAN di kancah dunia. Harapannya jika AFTA sukses, negara-negara ASEAN bisa menjadi basis produksi dunia seperti cina.

Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA ini, nantinya tidak akan ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%), ataupun hambatan non-tarif untuk negara ASEAN. Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kuantitatif dan hambatan-hambatan non-tarif lainnya.

Perkembangan terakhir terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietam pada tahun 2015. Dengan adanya kebijakan kebijakan terkait AFTA, tentu akan menyusul tatangan serta peluang yang akan dihadapi negara Indonesia, khususnya di sisi bisnis dan ekonomi.

Tantangan

  • Tantangan inovasi Teknologi Informasi

          Menurut Gunawan Susanto selaku Presiden Direktur IBM Indonesia, Banyak tantangan dalam bidang teknologi informasi. Perusahaan sudah mulai bikin werehouse disini, Produk e-commerce mereka juga sudah masuk dan itu akan menjadi ancaman bagi perusahaan Indonesia. 62% perusahaan sudah berencana meningkatkan belanja infrastruktur IT untuk 12 hingga 18 bulan kedepan.
  • Tantangan perdagangan
          Kita semua tau bahwa Indonesia berpredikat sebagai negara pengimpor. Mengapa Indonesia sampai saat ini masih sebatas pasar bagi produk dari negara-negara ASEAN yang lain?
1. Karena penduduk Indonesia merupakan 39% dari total penduduk ASEAN. Kelas menengah Indonesia saat ini juga berjumlah 100 juta orang. Tentu ini merupakan pasar yang menggiurkan.
2. Produk Domestik Bruto Indonesia saat ini sebesar 846 miliar dolar AS juga merupakan 40,3% PDB total negara ASEAN. Dan merupakan indikasi pasar potensial terbesar
3. Masyarakat kelas menengah dan atas Indonesia sudah terkenal sebagai masyarakat yang konsumtif terlihat dari banyak yang menggunakan lebih dari satu smartphone atau tablet.

Ancaman

Yang menjadi ancaman untuk Indonesia adalah:
1. Sumber daya
2. Rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia

Kalau menurut saya pemerintah harus mengatur dengan baik pengelolaan sumber daya yang dimiliki Indonesia. Dan sistem diklat yang dikembangkan oleh lembaga pemerintah harus dioptimalkan. Jika tidak, bisa terjadi kesenjangan yang semakin lebar antara kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh lembaga diklat dengan kualitas yang dibutuhkan industri.

          Dari segi keuangan saat ini juga sedang marak dibicarakan. Saat ini nilai rupiah Rp. 12.200/dolar AS. Apa yang menyebabkan rupiah semakin melemah?
Menurut Gubernur BI, Agus BW Martowardojo menyebut karena persoalan pertama yaitu Inodesia membukukan defisit neraca transaksi berjalan (CAD) 2013 sebesar US$ 29 miliar dan susut menjadi US$ 25 miliar pada 2014.
Kedua, pengaruh Utang Luar Negeri (ULN) swasta mencapai US$ 161 miliar sedangkan ULN Pemerintah US$ 133 miliar
Ketiga, Kedalaman pasar keuangan Indonesia masih sangat dangkal sehingga apabila ada lonjakan permintaan dolar AS, terjadi guncangan karena suplai kurang memadai.
Keempat, dari normalisasi kebijakan moneter di AS.

Sumber:
http://patra.itb.ac.id/karya/kajian-strategis/afta-peluang-dan-tantangan-sekaligus-ancaman-bagi-indonesia-pada-2015/
http://shiftindonesia.com/masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-afta-2015-berkah-atau-bencana/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar